Kelin terhenyak dan langsung menggedor-gedor pintu utama rumahnya.
"Buka pah, kamu jangan main-main ya pah, aku gak mau pisah sama kamu, aku gak mau!" Kelin terus saja menggedor pintu
Sedangkan di dalam.
Kusuma duduk menjatuhkan dirinya di atas kursi, ia tak menyangka jika pernikahannya yang sudah berjalan hour tiga puluh tahun kini sudah mau di ambang kehancuran.
"Kenapa mah, kamu harus tega sama aku, kenapa kamu menghancurkan kepercayaan aku mah, sulit untuk ku membangun hubungan jika di dasari dengan kebohongan, aku gak bisa, lebih baik kita berpisah saja!" Kusuma meremas rambutnya.
Tasya yang sedang di dalam kamar mendengar gedoran pintu sejak tadi langsung keluar dari dalam kamarnya.
Ia berjalan menuruni anak tangga dan ternyata di bawah ada papahnya Yeng sedang menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
