"Memangnya ada apa, kenapa kamu malah bertanya seperti itu kepada ku?" Karin menatap wajah Aris sambil mengigit bibir bawahnya.
Aris tersenyum sambil membuang rumput yang sejak tadi ia pegang.
"Pasalnya.. Kamu terlihat begitu subur dan juga terlihat sedikit berisi, aku rasa kamu begitu bahagia hidup di kota, bukan begitu Karin?" Karin yang Mendengar hal itu tentu saja hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya.
"Ya, betul apa yang kamu bilang, aku memang bahagia di kota, tapi kebahagiaan itu hanya sementara.'' Karin memainkan tangannya.
"Ada satu hal yang akan aku katakan sama kamu, dan ini memang seharusnya aku ucapkan jauh jauh hari." Aris menghadap kearah Karin.
Karin membulatkan matanya.
"Ada apa?" Karin padahal sudah tau apa yang akan di ucapkan oleh Aris.
