"Siapa Robert, kenapa dia datang ke sini?'' Ayahnya Robi mengerutkan keningnya.
"Robert adalah lelaki yang mengaku sebagai ayah dari anak yang dinkandung Tasya, dan dia meminta pertanggungjawaban atas apa yang terjadi, bahkan dia mengancam agar kami menyerahkan diri kepolisian atas meninggalnya anak kami!"
Pirman terkejut mendengar ucapan Robi.
"Kurang ajar, kenapa dia bisa berucap seperti itu, seharusnya dia mikir, ibu mana yang mau kehilangan anaknya, kamu tenang saja, papah akan membantu kamu, kita buat dia kalah nanti!" Pirman menepuk pundak anaknya.
Begini lah, jika memang kita selalu terbuka dan jujur kepada orang tua, itu semua akan membuat semua urusan kita lancar. Meskipun kebenaran itu adalah kepahitan.
Setelah memberitahukan perihal itu kepada ayahnya Robi langsung menghampiri istrinya dan ikut makan bersama dengan istri dan ibunya.