Sekarang Reno berada di depan cermin wastafel, ia sedang menata rambutnya yang baru saja dikeringkan. Meski hanya mengenakan kaos polos biasa serta celana panjang, tapi penampilan Reno terlihat rapih seperti orang yang ingin pergi. Hal itulah yang disadari oleh Arno, yang dari tadi sedang melihat ke arah Reno.
"Ayah?" panggil Arno, ia menatap Reno dengan tatapan bingung. "Ayah mau ke mana?" tanyanya.
Reno menengok, tersenyum kecil kepada anaknya lalu ia mematikan hair dryer yang sedang dipakainya. "Eh anak Ayah udah bangun, tadi perasaan masih bobok?" sahut Reno, ia berjalan mendekat kepada Arno lalu menggendongnya dan mencium pipinya.
Arno yang memang baru bangun dari tidurnya, mengucek matanya sendiri lalu ia melingkarkan kedua tangannya di leher Reno serta menyandarkan kepalanya di bahu Reno. "Iya Ayah, aku balu bangun. Tapi pas aku bangun Ayah nggak ada, jadinya aku caliin Ayah."