Dalam perjalan pulang menuju apartemennya, Bayu terlihat sangat gelisah. Ada perasaan marah dan kesal saat ini, tapi rasa kecewa lebih-lebih terasa. Semua itu karena Bayu sudah mengetahui, kalau anak yang lahir dari rahim Anya bukanlah darah dagingnya.
Di kondisi seperti ini, Bayu bingung harus bersikap bagaimana. Apa ia harus berpura-pura tidak tau soal hasil tes DNA tadi lalu tetap memilih untuk menjalani hidup bersama Anya dengan anak yang sudah lahir itu atau Bayu harus mengungkapkan kekecewaannya yang berujung ia harus meninggalkan Anya nantinya.
"Nggak Bay, nggak bisa. Sekarang Anya itu istri kamu, tanggung jawab kamu, kamu pun udah cinta dan sayang sama Anya sampai-sampai bisa mengacuhkan Reno. Tapi kalo kamu nggak tinggalin Anya, apa kamu bisa menerima anak yang udah lahir itu? Itu bukan anak kamu."
Lebih dari sepuluh menit Bayu berpikir hal itu, namun ujung-ujungnya Bayu tetap tidak bisa mengambil keputusan.