Mata remaja itu berair, merasa sangat berat untuk meninggalkan tempat yang sudah menjadi 'rumah' untuknya. Dengan langkah yang sangat berat, Reno mulai menarik kopernya dan berjalan keluar dari sana.
"Dek! Jangan ke mana-mana!" Arsyad menahan tangan Reno. "Kamu baru pulang, masa iya mau pergi lagi?!" ucap Arsyad memohon.
Hari itu adalah pertama kalinya bagi Reno mendengar suara seorang Arsyad yang gemetar. Bahkan sorot mata tajamnya tidak terlihat lagi, mata tajam itu kini sebuah menjadi mata bulat seakan memohon dengan sungguh-sungguh.
Reno menelan ludahnya, air matanya mengalir lagi keluar saat melihat wajah Arsyad yang seperti itu. Ia memalingkan wajah, melepaskan tangan Arsyad dari tangannya dan kembali berjalan ke luar.
"Maaf Bang, aku beneran udah nggak bisa tinggal di sini lagi."