"Bay! Bay! Bayu!!!" panik Arsyad ketika teleponnya diangkat oleh Bayu.
Yang ditelpon menjauhkan ponselnya karena teriakan itu. "Apa sih teriak-teriak? Kenapa?" heran Bayu.
'Reno hilang', itulah yang ingin dikatakan oleh Arsyad. Namun suara Arsyad seperti menghilang, ia tidak bisa mengatakan itu secara langsung.
"Syad? Kesurupan kamu?"
"Nggak gitu!" Ia sangat panik, sampai bingung ingin berbicara apa. "Si-sigit! A-apa Sigit masih ada di sana?!" Tiba-tiba saja Arsyad teringat Sigit, takut guru mesum mengapa-apakan Reno.
"Sigit? Masih ada tuh, lagi ngobrol sama Danu sama Zeda. Kenapa sih? Mau ngomong sama Sigit?"
Ah... ini tidak benar. Kalau bukan dengan Sigit, lalu Reno dengan siapa? Sangat gawat, sangat-sangat gawat.
"Nggak!"
"Dih, nggak jelas kamu Syad. Nelpon teriak-teriak tapi nggak ada tujuannya" gerutu Bayu. "Yaudah, telponnya saya mat-"
"BAY! RENO HILANG!!!" Akhirnya suara yang tercekat itu bisa keluar.