"Kamu ngikut apa nggak?"
Suara Bayu membuat Arsyad menoleh, melihat ke pria besar bertelanjang dada yang sedang mencari jas di lemari baju kamarnya. Arsyad memutar kedua bola matanya, menatap punggung kokoh itu lalu kembali ke layar hpnya.
"Syad!" panggil Bayu lagi. "Budeg ya?!"
"Apa sih Bay? Berisik tau!" gerutunya.
"Mau ngikut apa nggak?"
"Ngikut ke mana?"
"Ke acara nikahan temen saya."
"Kan temen kamu yang nikah, kenapa saya harus ikut?"
"Soalnya kemarin saya udah bilang ke dia kalo dua temen saya bakal ikut." Bayu mengambil handuk bersih dari dalam lemari Arsyad, lalu melempar handuk itu ke pemiliknya. "Buruan mandi sana, tempatnya agak jauh. Ini udah jam 1 siang, nanti macet kalo jalan lebih lama lagi" titahnya.
"Ck..." Arsyad berdecak kesal. "Lain kali jangan asal ngasih janji ke orang, kamu belum ngasih tau saya dan saya juga belum ngasih tau bakal ikut apa nggak. Kalo gini kan saya yang ribet, mana nanti mau jemput Reno juga..."