Jari tangannya terasa gemetar saat dia ingin membuka pintu mobil yang kacanya sudah terlihat pecah, tapi belum sampai pecah keluar. Masih retak, tapi sangat parah.
"Hahh!" kaget Prisya saat dia sudah membuka pintu mobil tersebut.
Prisya sangat tidak percaya saat dia melihat kalau orang yang ada di dalam mobil itu adalah Marsell, jauh lebih tidak percaya saat Prisya mencoba untuk menengadahkan kepalanya dan terlihat begitu banyak darah yang sudah mulai mengering.
"Marsell ..." panggil Prisya dengan begitu lembut.
Tatapan Prisya sudah sulit untuk dijelaskan, bahkan dia sendiri idak bisa melihat dengan jelas wajah Marsell yang sudah berlumuran darah, sebab kedua matanya sudah berkaca-kaca.
"Hei ... Marsell." Prisya kembali memanggil Marsell dan saat Prisya menarik kepala Marsell ke arahnya, darah yang semula mungkin sudah mulai membeku sekarang mulai kembali merembas.