"Abang, sarapan dulu."
Mendengar hal tersebut membuat Marsell terdiam, telinganya tidak salah mendengar, karena memang kalimat tersebut yang keluar dari mulut Lina.
"Sini Bang, Mamah udah buatin sarapan."
Langkah kaki Marsell benar-benar tidak dia lanjutkan, karena dia masih terus terdiam memperhatikan Lina yang kali ini tengah merapikan meja makan dengan asisten di Rumah ini.
Sudah bukan hal yang aneh, jika Lina ikut masak, ketika dia ingin, berbeda saat dia tidak ingin maka semuanya dikerjakan oleh asisten yang ada di Rumah ini.
Bi Mirna sudah sedari tadi terdiam saat mendengar Lina yang memanggil Marsell dengan sebutan Abang, tapi dia tidak ingin langsung menegur, karena masih ada rasa ragu dalam dirinya.
"Abang," panggil Lina lagi.
Semuanya sudah sangat jelas. 3 kali Lina memanggil dengan panggilan Abang yang membuat Marsell serta Bi Marni tahu kalau apa yang semula mereka dengar tidak ada salahnya.