Tidak tahu mendapatkan angin dari mana, tapi kali ini Prisya lebih memutuskan untuk masuk sekolah dan berharap jika dia tidak teringat akan Dika.
Di Sekolah dia tidak pernah bersama dengan Dika, karena ya mereka hanya sampai SMP bersamanya, sehingga kemungkin Prisya tidak akan teringat akan Dika, meski nanti dia akan bertemu dengan Samuel.
Dengan seragam yang rapi, Prisya melangkahkan kaki dengan santai menuju ke arah di mana mobilnya terparkir. Kali ini Prisya memilih untuk pergi ke Sekolah menggunakan mobil.
Napasnya Prisya hirup dengan cukup dalam sambil menenangkan perasaannya, karena sebenarnya dia juga tidak yakin jika dia akan baik-baik saja saat nanti dia masuk ke Sekolah.
Menghirup udara pagi yang masih terasa sejuk menjadi sebuah hal yang sekarang tengah Prisya lakukan, bahkan dia dengan sengaja membuka kaca mobilnya.