"Gue heran sama lo," ucap Prisya tiba-tiba sambil menatap Marsell serius.
"Kenapa?" tanya Marsell yang tidak tahu dengan alasan yang membuat Prisya merasa heran dengan dirinya sebab dia tidak merasa kalau dirinya sudah melakukan sebuah hal yang terbilang aneh.
"Ya—a aneh ajah sama sikap lo yang sekarang."
Di sini Prisya tidak bisa menjelaskan lebih jauh tentang sikap Marsell yang menurutnya adalah sebuah hal yang membuat dirinya bisa merasakan yang namanya heran.
"Begitu besar kah kesalahan gue sama lo?" tanya Marsell yang mencoba untuk memegangi tangan Prisya, tapi dengan seketika Prisya menarik tangannya yang membuat Marsell tidak sampai memegangi tangan Prisya.
"Hm, gak juga." Prisya menggelengkan kepalanya.
"Gue juga sama kayak lo," ucap Marsell yang terdengar kalau nada bicara yang digunakan berubah semakin rendah.
"Apa?" tanya Prisya dengan kening yang mengerut penuh dengan kebingunngan.