Setelah lelah bersekolah, Kezira pulang ke rumah. Disana sudah ada Gerld dan Naya yang duduk di sofa.
"Kez, Tante mau ngomong sama kamu." ujar Naya.
"Ngomong apa?" tanya Kezira ketus.
"Kamu nya sini dulu, duduk. Jangan gampang emosian." ujar Naya menepuk sofa di sampingnya.
"Kenapa?"
Gerld di suruh berbicara oleh Naya."Minta maaf." ujar Gerld menunduk saja.
Kezira tersenyum smirk."Kenapa?"
"Minta maaf aja, aku tau kalau aku itu salah." ujar Gerld, tapi Kezira tidak peduli.
Dengan santay nya Kezira pergi, sedangkan Gerld masih menunduk karena dia merasa bersalah juga. Harusnya dia bertanya terlebih dahulu, bukan sok tau aja.
"Gimana nih Tante?" tanya Gerld.
Kezira langsung mengunci kamarnya, dia tau bahwa sebentar lagi Naya akan menyuruhnya untuk kembali ke bawah.
"Kez!" teriak Naya mengetuk pintu kamar Kezira.
Kezira tidak mau membukakan pintu meskipun ia ada di balik pintu itu.
"Kez!"
"Kez kamu kenapa sih?!"
"Gerld cuman mau minta maaf doang!" ujar Naya berteriak.