"Dari siapa?" tanya kembali Kezira karena adiknya masih terdiam.
Gerld bingung harus jawab apa, mak dia jawab aja yang sejujurnya."Mama."
Sontak mata Kezira terbelalak, dia marah. Karena mendengar hadiah itu dari orang itu Kezira langsung menampar pipi adiknya dengan keras.
Plak!
"BERANI YA LO!" teriak Kezira dengan kasar.
Gerld yang baru bangun tidur tapi sudah di tampar membuat dia langsung tersadar, tapi apa salahnya seorang ibu mengirimi hadiah untuk anaknya.
Kezira berjalan dengan cepat kearah kamarnya, dia langsung membawa semua barang-barang itu. Dengan sengaja Kezira menjatuhkan piala itu dari lantai dua ke lantai satu sampai berceceran di ruang keluarga. Piala indah sudah hancur berkeping-keping, kini tinggal boneka yang akan dia robek-robek hingga tidak berbentuk lagi.
"KEZIRA!" teriak Naya menghentikan kegilaan Kezira.
"APA?!"
"LO PERGI DARI SINI, ATAU GUE YANG PERGI!" teriak Kezira dengan tegas.