Kezira tengah bekerja, dia terus melayani dengan senyuman yang merekah seperti tengah bahagia saja. Tidak ada yang memperhatikan lebih lekat selain Toni, mungkin karena dia menyukai Kezira.
"Kez, lo kenapa murung? " tanya Toni, padahal Kezira tidak memperlihatkan mimik itu.
Kezira duduk di samping Toni, dia menghela nafas beratnya dan menceritakan segalanya kepada Toni termasuk putus dengan Amazon. Tapi Kezira tidak menceritakan tentang masalalunya, karena cukup dia yang tau.
"Yang sabar ya, pasti di luaran sana masih banyak cowok yang baik. Contohnya gue gitu? "
"Yeh! " Kezira memukul Toni karena menggodanya.
Toni tertawa senang, mungkin hanya pukulan saja mampu membuat cinta di hati Toni semakin menggebu.
"Amazon itu cowok yang waktu itu nungguin kamu bukan? "
"Iya, itu dia. "
"Kenapa putus, apa ada masalah yang bener-bener serius? "
