"Tapi kenapa enggak bisa? " tanya Naya, sedangkan Kezira tidak bisa menjawabnya.
"Lo ajak Gerld aja, gue kan enggak penting. Lagian urusan pesta kayak gitu gue enggak mau. Gue juga ada urusan lain. "
"Kali ini aja."
"Enggak. "
Naya menarik nafas gusar, sepertinya dia tidak bisa memaksa Kezira.
"Oke deh, Gerld nanti kamu temenin Tante. "
"Siap Tan! "
Dilihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul delapan malam. Kezira bangkit dan kembali masuk ke kamarnya.
Mungkin Naya akan curiga kemana Kezira hendak pergi, tapi yasudahlah.
Dengan baju seperti biasanya Kezira berpamitan untuk izin ke luar. Setelah itu Kezira mengemudikan motornya menuju Bar.
"Kez! " panggil Merina menghampiri Kezira yang baru saja membuka helmnya.
"Kenapa? Apa ada masalah? " tanya Kezira.
"Bukan, buruan lo ke dalem deh. Lo pasti bakalan bahagia. "
Mereka berdua berjalan memasuki Bar."Apanya? "
"Ton! " panggil Marina pada seseorang yang tengah melayani pelanggan.