Lexin memeluk tubuh Kezira dari belakang, namun dengan segera Kezira menepisnya. Hal itu tidak baik karena ia sudah memiliki calon suami yaitu Gezan.
"Tinggalkan aku sendiri di sini, aku mohon!" ujar Kezira dengan tegas.
"Tap-"
"Aku mohon....!" lirih Kezira dengan air mata yang tidak berhenti menetes.
"Baik, tapi nanti aku akan kemari lagi." ujar Lexin sebelum pergi.
Kezira, kini hanya bisa menatap langit berwarna biru dengan beberapa puing-puing pesawat di sekitarnya.
"Grece, aku mohon. Jangan ambil dia, aku membutuhkan dia. Aku tau jika kamu sangat mencintainya, tapi aku mohon kembalikan dia kepadaku. Kamu meninggal karena kecelakaan pesawat juga, jadi jangan biarkan dia merasakan hal yang sama." ujar Kezira dengan lirih.
Mata Kezira sembab karena selalu saja menangis, di mimpi pun batinnya menangis karena teringat akan Gezan. Bayangan tentang laki-laki itu selalu saja menghampiri.
"GEZAN!"
"AKU DI SINI!"
"GEZAN!"