Di kantor, Kezira bercerita kepada Jene tentang pengalamannya tadi malam.
"Itu beneran?" tanya Jene.
"Iya, aku tidak akan berbohong tentang hal ini Jene." ujar Kezira kekeh.
"Mungkin ada orang yang ingin bertemu dengan Anda, kemudian dia pergi setelah menekan bel terakhir tanpa Anda sadari." ujar Jene.
"Tidak!"
"Baiklah, saya percaya tapi perbanyak doa saja Nona."
"Baik, baik."
Kezira menatap Jene yang sepertinya tidak percaya dengan apa yang di katakan olehnya.
"Aku tau, kamu kemungkinan tidak percaya dari mimik wajahmu itu."
"Bukan begitu Nona."
"Baik tidak masalah, kamu bisa kembali bekerja." ujar Kezira.
Kezira menalan salivanya, ternyata susah juga jika tidak ada bukti yang menguatkannya.
"Oke, kita harus tau siapa itu."
Sekitar dau jam kemudian, Kezira merasa tubuhnya tidak enak badan. Sepertinya dia mulai demam karena kejadian semalam yang membuatnya terkejut.
"Nona, ada apa dengan Anda?" tanya Jene yang baru saja masuk ke dalam ruangan Kezira.