"Kak Amazon ngapain di sini?" tanya Apriliya dengan alis terangkat sebelah.
"Mau nungguin kamu, sekarang kita pergi kemo."
"Kemo?"
"Liat jadwalnya, hari ini."
"Tap-"
"Apa perlu aku bilang sama pemimpin kamu? Direktur kamu." ancam Amazon.
"Tapi kak ak-"
Amazon tidak mau mendengar alasan Apriliya lagi karena hal ini menyangkut kesehatannya.
"Dimana ruangan direkturnya?" tanya Amazon.
"Kak!"
"Apa?"
"Kamu mau nurut atau ngebantah? Aku udah bilang kan sama kamu kalau kamu itu harus kemo, itu penting Pril!"
Sebenarnya Amazon tidak mau berkata keras seperti ini, tapi lagi-lagi wanita itu selalu saja membantah hanya karena kerjaan. Apa dia tidak memikirkan bagaimana perasaan Amazon yang selalu saja tidak tenang?
"Maaf, aku udah berkata keras sama kamu. Tapi kamu tau kan kalau aku khawatir sama kamu." ujar Amazon menggenggam kedua tangan Apriliya.
Apriliya terdiam,"Iya kak, seharusnya aku yang minta maaf karena selalu aja bikin kakak khawatir."
