Kezira bangun dari tidurnya, namun matanya masih berat. Tapi sialnya kali ini ia harus pergi ke Korea Selatan karena Gezan ingin mengenalkan Kezira kepada kedua orangtua dia.
Sebenarnya Kezira sangatlah takut, seumur hidupnya ia belum pernah menjalin hubungan dengan orang yang tidak seiman.
Keputusan Gezan pun tidak di inginkan oleh Kezira sebelumnya, karena bagaimana pun mereka berbeda.
Setelah dirasa siap, pada jam delapan pagi Kezira menarik koper yang tidak terlalu besar.
"Huh, semangat Kezira. Jika mereka tidak bisa menerimamu, jangan menyerah!" ujar Kezira menyemangati dirinya sendiri yang tegang setengah mati.
"Berangkat!" ujar Kezira sambil menutup pintu apartement nya.
Betul, Kezira tidak tinggal di rumahnya karena menurutnya jarak antara rumah dan kantor telalu jauh. Kesehatan Kezan semakin membaik, meski di rawat di Indonesia Kezira juga selalu pergi kesana untuk melihat keadaan Kezan walau Naya yang menjaganya.