Amazon tengah menatap jenazah yang kini akan di masukkan kedalam mobil ambulance.
"Kak, kalau mau nangis ya nangis aja. Enggak baik di tahan, tapi jangan sampai nanti kakak sedih banget ya. Udah ikhlasin aja, aku yakin adik itu bakalan tenang di alam sana. Kakak juga udah usahain yang terbaik, takdir itu enggak bisa di ubah." ujar Apriliya yang berada di samping Amazon.
Amazon mengangguk."Tapi aku masih enggak nyangka."
"Namanya juga takdir kak, yang sabar ya. Aku tau kok kakak sedih banget, tapi enggak boleh berlarut kayak gini."
"Iya, makasih udah memenin aku."
"Sama-sama kak."
Setelah mobil itu pergi, Amazon menoleh kearah Apriliya yang masih berada di sampingnya.
"Kamu enggak pulang?"
"Enggak, mau nemenin nenek. Lagian ini juga udah mau pagikan?"
"Iya, kalau begitu aku duluan ya. Mau pulang dulu buat beberesih, rasanya badan aku lengket banget."
"Iya kak."