Kezira memundurkan langkahnya, yang di butuhkan oleh Amazon bukanlah dirinya, melainkan Rena.
Melihat Amazon seperti itu mampu membuat air mata Kezira berlinang, dia juga merasakan kesedihan yang di pikul oleh Amazon meskipun dia bukan seorang dokter.
Kezira tau bahwa Amazon sudah melakukan semuanya dengan segenap tenaga dan kemampuannya, tapi mau bagaimana lagi, karena yang bernyawa akan mati.
Amazon sangat terpukul, dia menangis dalam pelukan Rena. Baru kali ini dalam perjalanannya menjadi seorang dokter merasakan kehilangan.
Pukulan terberat seorang dokter adalah tidak mampu menyelamatkan myawa pasiennya. Jujur saja semuanya sudah Amazon usahakan, tapi Tuhan berkehendak lain. Amazon tetaplah seorang manusia yang tidak bisa mengubah takdir seseorang.
"Zon, udah. Kita balik ke ruangan aja ya." ujar Rena.
Amazon menggeleng."Ren, kenapa aku bisa gagal kayak gini?"