Kezira, kini dia tengah bersama dengan Naya. Ada banyak hal yang harus dia selidiki, apa lagi kalau bukan tentang Kenin.
Naya bahkan selalu saja tidak pergi ke kantor karena masalah ini, dia juga curiga tentang kebenaran nya. Bahkan dia meminta Kezira untuk fokus pada pelajaran, biar Naya saja yang mencari kebenaran.
Kali ini mereka dua tengah mengikuti pria paruh baya itu, kemana pun dia berada.
Kezira tidak bisa berkata ketika dia melihat ibunya berpelukan bersama pria paruh baya itu, dengan sangat mesra.
Apakah seorang teman akan melakukan hal itu? Tidak menurut Kezira karena itu tidak pantas saja.
Kezira sudah geram, dia hendak mendatangi orang itu. Namun Naya malah menahan nya karena bisa-bisa rencana mereka hancur.
"Kenapa Tan?" tanya Kezira.
"Kenapa apanya? Kamu kan tau kalau kita enggak bisa gegabah kayak gitu. Kamu kenapa sih Kez? Sabar!"
"Tapi Tan, aku enggak bisa sabar. Liat tuh, emangnya Tante enggak kesel apa?" tanya Kezira.