Amazon kini memutuskan untuk mengantarkan Apriliya pulang.
"Kak Amazon baik-baik ajakan?" tanya Apriliya.
"Iya baik-baik aja kok, kamu enggak usah khawatir."
"Iya kak, tapi kenapa kak Amazon kayak pusing gitu."
"Enggak kok."
Apriliya menyentuh kening Amazon, ternyata panas.
"Kak Amazon demam?" tanya Apriliya karena suhu tubuh Amazon tinggi.
"Enggak kok, ayo pulang."
"Enggak kak, kita ke Rumah Sakit dulu ya. Itu kakak demam loh, biar aku aja yang bawa mobilnya."
"Enggak usah Pril, kamu diam aja aku yang bawa."
"Kak!"
"April, kamu jangan ngebantah deh."
"Kakak yang jangan ngebantah!"
"Yaudah!" pasrah Amazon karena bagaimana juga tubuh dia sudah mulai memanas mungkin dia memang demam.
Amazon terpaksa harus duduk di bangku penumpang, sedangkan yang mengemudi adalah Apriliya.
"Kak Amazon tiduran aja, nanti aku bangunin."
"Iya."
Amazon tertidur, dia merasa mendapatkan pacar terbaik seperti Apriliya.
"Makasih." ujar Amazon sebelum dia benar-benar tertidur.
