Amazon berlari mengejar Azka yang sudah pergi cukup jauh.
"AZKA!" teriak Amazon.
Azka menoleh, karena bagaimana juga Amazon tidak punya salah kepada dia hanya Papa nya saja yang dia kesal.
"Kenapa?" tanya Azka.
Azka menyeka wajahnya dengan kasar. Mungkin perkataan dia kasar pada Azril tadi, namun bagaimana lagi karena dia tidak suka Papa nya seperti itu.
"Kenapa apanya? Lo enggak kesel liat dia kayak gitu. Ini kita keluarga loh, tapi kenapa dia suka seenaknya. Gue juga tau kalau Papa itu kerja buat kita. Tapi kenapa dia setiap hari enggak punya waktu."
"Gue juga enggak suka Papa kayak gitu, tapi mau bagaimana lagi. Iti mungkin udah pekerjaan dari Papa yang di tuntut seperti itu."
"Enggak usah di toleransi lagi deh, udah kebiasaan kalau Papa itu kayak gitu. Lagian Papa peduli apa sama kita?"
"Zka, enggak boleh kayak gitu. Lo harus inget kalau itu tetap Papa kita juga."
"Enggak, gue enggak suka. Selama ini gue diem aja karena dia Papa gue."
