Chereads / Pelatihan Mimpi : Sang Juara / Chapter 47 - Masalah

Chapter 47 - Masalah

Setelah Kazuki keluar Southampton terus mempertahankan keunggulannya. The Saint menggunakan pertahanan yang solid untuk mematahkan serangan Blackburn. Melihat pertahanan Southampton, dapat dilihat bahwa akan sangat sulit bagi Blackburn untuk mencetak 2 goal untuk menyamakan kedudukan.

Pada menit ke 78, Hugo menambah keunggulan Southampton menjadi 3 gol. Pemain sayap Southampton tersebut berhasil membuat sebuah gol setelah mendapatkan umpan dari Osmund. Dengan gol tersebut Southampton memastikan kemenangan di pertandingan kali ini.

Sampai akhir pertandingan, Blackburn tidak berhasil mencetak satu pun gol. Southampton memenangkan pertandingan minggu ke 30, di Stadion St Marry's. Dengan kemenangan ini Southampton menyamakan poin dengan peringkat ke 15 premier league, Aston Villa.

***

Kazuki duduk di rumahnya menonton babak quarter-final ucl 2011-2012 leg pertama. Ada 8 tim yang lolos dalam ucl quarter-final. Pertama adalah Juventus yang mengalahkan Liverpool dengan agregat 3-1. Mattheo Rodrigues mencetak dua gol ke gawang The Reds.

Kedua adalah Lyon, tim asal prancis ini mengalahkan Shaktar Donestk dengan agregat 2-0. Selanjutnya ada Bayer Munich yang mengalahkan basel 7-1. Barcelona yang mengalahkan AC milan 3-0.

Real Madrid yang menang tipis atas Bayer Leverkusen. Man U yang menang 4-3 dari Internazionale Milan. Chelsea yang menang goal tandang 1-1 dengan APOEL dari syprus. Terakhir, Benfica yang menang dari Zenit St Petersburg.

Pada babak Quarter-final, Real Madrid akan melawan Chelsea. Juventus akan melawan Barcelona. Benfica akan melawan Manchester United. Terakhir, Bayer Munchen akam melawan Lyon.

Walaupun ucl sangat jauh dari Kazuki sekarang tetapi Kazuki tetap melihat pertandingan ucl terutama pertandingan Juventus. Alasannya tentu karena keberadaan Mattheo. Sebenarnya, Kazuki berharap Juventus akan melawan Barcelona agar pertandingannya lebih seru.

Cerita antara Barcelona dan Mattheo sangat populer. Mattheo kecil tumbuh sehat dan tidak pernah mengalami dwarfisme. Dia menunjukan bakatnya sejak usia dini. Barcelona pernah mendekati ayah Mattheo agar Mattheo mau melanjutkan karir sepakbola di akademi la masia. Namun, ayah Mattheo menolak.

Pada saat itu Serie A italia lebih menarik daripada liga manapun. Karena itu Mattheo menjadi pemain akademi Juventus daripada Barcelona. Kesempatan Mattheo bermain untuk tim utama Juventus muncul ketika Si Nyonya Tua turun ke kasta kedua liga Italia. Sejak saat itu Mattheo menjadi pemain utama Juventus dan berhasil memenangkan ucl 2 kali bersama Juventus.

Guardiola, pelatih Barcelona menyatakan beberapa kali keinginannya membawa Mattheo ke Camp Nou. Hal ini wajar karena dalam 3 tahun berturut-turut Barcelona telah mencapai final liga champions tetapi merrka hanya memenangkan 1 ucl saja karena dikalahkan Juventus dalam 2 final berturut-turut. Jika tidak ada Mattheo mungkin Barcelona bisa memenangkan ucl 3 kali berturut-turut.

Pada ucl musim ini, Juventus terlihat semakin menurun. Mereka bahkan kesulitan di babak penyisihan grup. Satu-satunya hal yang membuat Juventus bisa masuk ke quarter-final adalah karena Mattheo.

Pertandingan putaran pertama Quarter-final antara Juventus melawan berakhir dengan 3-0, bagi kemenangan Barcelona. Sangat sulit bagi Juventus untuk membalikkan keadaan. Kegagalan Juventus dalam ucl kali ini mungkin akan berdampak besar pada Mattheo. Pemain asal Argentina itu pernah menyebut bahwa kesetiaannya pada Juventus didasarkan pada Juventus mampu bersaing untuk ucl setiap tahunnya, melihat Juventus yang menurun ada kemungkinan Mattheo Rodrigues pindah ke klub lain.

***

Pada pagi hari yang cerah, Kazuki bangun dari tempat tidur. Suara dering handphone membuat Kazuki bangun lebih awal dari biasanya. Ia membuka mata dan mengambil telepon genggam di meja samping tempat tidur.

Kazuki mendapatkan sebuah pesan dari Furochi, pesan itu hanya berisi satu kalimat.

[Lihat berita yang ditampilkan di artikel The Sun.]

Kazuki menekan link yang disediakan oleh Furochi. Setelah beberapa saat artikel itu ditampilkan pada layar Handphone Kazuki.

Kazuki membaca artikel itu perlahan.Dahinya perlahan semakin mengkerut, Kazuki berhenti di salah satu paragraf yang menarik perhatiannya. Artikel itu berisi wawancara The Sun dengan Denilson. Awalnya wawancara itu berjalan seperti biasanya, namun salah satu pertanyaan The Sun membuat membuat situasi berubah.

"Apakah kau setuju bahwa Kazuki adalah pemain yang lebih baik darimu?

Sepanjang musim ini, kau hanya mencetak 6 gol dan 5 asist, sementara Kazuki hanya membutuhkan waktu 7 pertandingan untuk melampaui statistikmu di musim ini."

Denilson menjawab, "Aku tidak setuju, kurasa kita tidak boleh menilai pemain hanya dari gol saja. Dalam taktik Southampton, tugasku sebagai penarik perhatian lawan adalah salah satu faktor yang membuat Kazuki bisa mencetak gol dengan mudah. Tentu saja Kazuki adalah pemain yang bagus tetapi aku lebih baik darinya."

Sebenarnya tidak masalah pendapat apa yang Denilson miliki tentang dirinya, Kazuki tidak peduli mengenai hal itu. Namun, hal yang menjadi masalah adalah Denilson mengatakan pendapatnya di media seperti The Sun. Perlu diketahui, setiap bintang harus menjaga perkataannya agar tidak memicu kontroversi.

Perkataan Denilson tentu adalah hal yang kontroversial.

Kazuki tidak pernah menganggap penting Denilson. Baginya, Denilson hanya orang asing yang akan lewat dalam hidupnya. Kemampuan Kazuki saat ini sudah lebih baik secara keseluruhan daripada Denilson. Karena itu walaupun Denilson menyebalkan tetapi ia tidak pernah menanggapinya terlalu berlebihan.

Namun, bagi Denilson, perkembangan Kazuki terlalu cepat. Denilson adalah pemain dengan gaji tertinggi di Southampton. Sebelumnya, dia juga adalah pemain inti Southampton. Namun dengan kecepatan perkembangan Kazuki jelas, musim depan gaji tertinggi di Southampton akan dipegang oleh Kazuki, dia juga akan menjadi pemain inti di tim Southampton. Di Southampton, mungkin hanya Simone yang memiliki hak suara lebih besar daripada Kazuki.

Mungkin Inilah yang menyebabkan Denilson yang awalnya bersikap biasa-biasa saja pada Kazuki, sekarang, mulai menatap Kazuki dengan tajam.

Denilson merasa statusnya di Southampton terancam.

Pada jam 09.00 pagi, Kazuki datang ke tempat latihan seperti biasa. Southampton memulai latihan seperti biasa, namun suasana tim berubah. Kazuki yang biasanya menyapa semua orang termasuk Denilson, kini dengan sengaja tidak menyapa Denilson. Dalam pelatihan tim, Denilson sama sekali tidak memberi umpan pada Kazuki. Keduanya berlatih seolah-olah mereka tidak mengenal satu sama lain.

George yang melihat itu mengerutkan keningnya. Suasana ini tidak boleh dibiarkan berlanjut. Kalau tidak, maka permainan Southampton akan berdampak karena Kazuki dan Denilson adalah dua pemain depan yang paling George andalkan.

Asisten Pelatih, James Ward juga merasakan jelas permusuhan Kazuki dan Denilson membuat tim suasana tim menjadi buruk.

Simone berusaha untuk memperbaiki hubungan Kazuki dengan Denilson.

Kazuki berkata pada Simone dengan suara yang keras, "Biarkan dia minta maaf dan masalah selesai."

Denilson mendengar kata-kata Kazuki dengan jelas. Dia berbalik menghadap Kazuki dan berkata, "Aku tidak berhutang maaf padamu. Kau harus mengenali tempatmu, Rookie."

Kazuki menjawab dengan berani, "Benar aku memang Rookie, namun tanyakanlah pada semua pemain Southampton, siapa yang masalah terbesar di tim ini? Tanyakan pada Belliand mengapa dia mencetak sedikit gol di setengah musim pertama."

Kepentingan tim diatas kepentingan individu. Hal ini harus diterapkan dengan baik. Contohnya, Kazuki beberapa kali rela memberikan bola pada Osmund dalam seramgan balik karena gol Southampton lebih penting daripada memaksakan diri untuk mencetak gol ketika peluang rekan lebih baik daripada peluangnya.

Dalam skema serangan balik Southampton, masalah sering muncul pada Denilson. Dia sering mengontrol bola terlalu lama sehingga momentum serangan balik hilang. Dulu, permainan individu Denilson mungkin dibutuhkan oleh Southampton, namun sejak kedatangan Kazuki, satu-satunya yang dibutuhkan Southampton adalah kerja sama tim yang baik.

Gaya bermain individual Denilson sekarang tidak cocok dengan gaya bermain Southampton.