Chereads / Pelatihan Mimpi : Sang Juara / Chapter 49 - Leicester City

Chapter 49 - Leicester City

Kekalahan Southampton membuat para fans angkat suara mengenai masalah Kazuki dan Denilson. Mereka berharap masalah tersebut segera selesai dan Kazuki dapat kembali bertanding dalam pekan ke 32 nanti.

Namun, satu hari setelah pertandingan Southampton melawan Queen Park Rangers, agen Denilson kembali berbicara pada media. Dia berkata, "Kazuki harus segera meminta maaf, dia tidak boleh egois dan merugikan kepentingan klub."

Agen Denilson berbicara seolah hanya Kazuki yang salah. Perkataan itu jelas membuat Kazuki jengkel. Di akun sosial medianya, ia berbicara langsung mengenai masalah ini.

[Aku memang berhutang maaf, tetapi itu pada tim, bukan pada individu tertentu. Aku merasa siap untuk bermain jika pelatih menginginkan. Tentu, jika seseorang tidak cukup jantan untuk meminta maaf terlebih dahulu, maka aku pikir Southampton tidak membutuhkannya. Kami memiliki Crage dan juga Ryan, mereka berdua pemain yang bagus.]

Pada dasarnya, Kazuki membuat dirinya sendiri berada di pihak yang sama dengan para fans. Situasi Southampton membuat kemampuan Kazuki lebih dibutuhkan daripada Denilson. Faktanya, jika Southampton ingin tampil lebih baik di pertandingan pekan depan, maka memasukan Kazuki dalam big list adalah salah satu caranya. Kazuki yakin bahwa George juga mengetahui hal tersebut.

Sebenarnya, walaupun Kazuki merasa di pihak yang benar dalam permasalahan ini tetapi masih ada banyak orang yang menghinanya atas sikapnya. Masalahnya bukan karena Kazuki salah, tetapi karena Denilson adalah orang Inggris sementara Kazuki bukan.

Tak semua orang di dunia ini rasis. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa rasisme memang ada di seluruh penjuru dunia. Karena itu ada beberapa komentar rasis di postingan yang ia upload di akun sosial medianya. Untungnya, masih banyak orang yang membela Kazuki. Mereka memarahi komentar rasis tersebut, dan memberikan dukungan pada Kazuki dengan tulus.

Kazuki tahu bahwa orang-orang yang berkomentar rasis itu hanya sebagian kecil saja. Hal kecil seperti itu tidak akan membuat Kazuki memandang negatif negara inggris.

***

Pelatihan harian Southampton masih berlangsung. Kazuki masih hadir seperti biasanya, namun Denilson tidak hadir pada pelatihan tersebut. Ketidakhadiran Denilson membuat suasana pelatihan Southampton lebih harmoni.

Seseorang yang pintar harus mengetahui kapan dia berhenti. Jika agen Denilson terus mengutarakan pendapat yang menyudutkan Kazuki maka orang-orang malah akan semakin simpati pada Kazuki. Namun, jika ia berhenti membuat masalah, maka dia harus meminta maaf, kalau tidak maka Denilson hanya akan dikucilkan oleh rekan-rekannya di Southampton. Masih ada beberapa bulan sebelum jendela transfer musim panas dibuka. Jika Denilson ingin pergi dari Southampton, maka dia harus siap untuk melewatkan 7 pertandingan terakhir.

Keputusan apakah Denilson akan meminta maaf atau terus menyudutkan Kazuki akan terlihat setelah pertandingan pekan ke 32 berlangsung. Karena sehari sebelum pertandingan berlangsung, George mengumumkan Kazuki memasuki big list namun Denilson tidak.

Jika Kazuki bermain bagus di pertandingan ini, maka terbukti bahwa Kazuki lebih baik daripada Denilson, dan artinya Southampton tidak membutuhkan Denilson. Sebaliknya, jika Southampton kalah dan Kazuki tidak membuat kontribusi apapun maka Denilson mungkin akan terus memberikan komentar yang menyudutkan Kazuki.

***

Stadion Leicester awalnya dipanggil dengan nama Walkers Stadium. Namun pada 2009, nama stadion mereka menjadi King Power Stadium, setelah diakusisi oleh konsorium dari Thailand, King Power Group, Vichai Srivaddhanaprabha.

Pada musim 2008/2009, Leicester masih berjuang di league one. League one adalah liga kasta ketiga dalam sistem sepakbola Inggris, posisi leagur one dibawah liga championship. Hanya dalam beberapa musim, Leicester telah dipromosikan ke liga premier Inggris.

Pelatih Leicester saat ini adalah Nigel Pearson. Dibawah kepelatihan Nigel Pearson, Leicester berhasil mempertahankan posisi ke 9 klasemen liga premier inggris. Mereka kurang 5 poin dari Everton, yang berada di posisi ke 8 klasemen liga premier inggris.

"Selamat malam semuanya, selamat datang di pekan ke 32 liga premier inggris. Kali ini, kami menyiarkan pertandingan antara Leicester City Vs Southampton yang akan berlangsung di King Power Stadium.

Pekan lalu, Southampton mengalami kekalahan 1-2 dari Queens Park Rangers. Kazuki dan Denilson sebagai pemain depan andalan Southampton tidak bermain pada laga itu. Mereka berdua mengalami perselisihan, sampai sekarang belum ada berita bahwa perselisihan mereka telah terselesaikan.

Namun, dari Big List yang dibawa oleh George kali ini, bisa dilihat bahwa Kazuki termasuk dalam pemain yang dibawa George ke Leicester. Sementara itu Denilson Hunt, tidak termasuk ke dalam pemain yang dibawa oleh George untuk pertandingan kali ini.

Mari kita lihat, apakah kemunculan Kazuki bisa membawa kemenangan bagi Southampton dalam pertandingan kali ini. Kedua tim telah bersiap, mari kita lihat starting line-up masing-masing tim.

Sebagai tuan rumah, Leicester tampil dengan formasi 4-3-3, formasi yang menekankan pada penyerangan.

Penjaga Gawang: Kasper Schmeichel;

Bek: Daniel Aimerte, J. Evans, Forfana, C. Soeyuecue;

Gelandang: Ngogi Kante, Maddison, A. Perez

Depan: A. Davies, Adama Traore, Danny Ward.

Sementara itu, Southampton menggunakan formasi 4-4-1-1. Formasi ini pernah Southampton gunakan saat melawan Everton.

Penjaga Gawang: Dean Smith;

Bek: Vicente, Hilton, Okhalo, Benson;

Gelandang: Hugo, Simone, Rudolf, Kounde;

Striker bayangan: Kazuki

Striker: Osmund.

Jelas sekali, Leicester akan bermain agresif seperti biasa. Kante sepertinya akan menandai Kazuki. Sebuah duel yang saya nantikan. Sementara itu, sulit ditebak apakah Southampton akan berkompetisi dengan Leicester untuk penguasaan bola, ataukah Southampton akan menggunakan strategi serangan balik seperti biasa.

Mari kita saksikan babak pertama antara Leicester melawan Southampton di pekan ke 32 liga premier inggris."

Leicester memulai kick-off babak pertama. Di bawah kepelatihan Nigel Pearson, Leicester menjadi sebuah tim dengan penguasaan ritme permainan yang bagus. Maddison adalah playmaker yang akan mengatur ritme Leicester. Salah satu hal yang sering Maddison lakukan adalah mengubah ritme dari pelan ke cepat secara tiba-tiba. Kecepatan dua pemain sayap Leicester dan juga keunikan Adama Traore sebagai striker menjadi senjata ampuh dalam skema serangan Leicester City.

Keunikan Adama Traore terletak fisiknya. Dia tidak hanya memiliki kekuatan fisik yang bagus, namun juga memiliki kecepatan yang luar biasa. Ada pemain yang memiliki kecepatan namun kurang daya tahan, ada juga pemain yang memiliki daya tahan luar biasa namun lambat. Traore adalah salah satu pemain yang memiliki keduanya. Jika bukan karena kontrol bola dan tendangannya yang kurang akurat, mungkin dia akan menjadi pemain bintang.

Pada dasarnya ketiga pemain Leicester memiliki kecepatan yang bagus, namun mereka semua sangat kurang dalam akurasi menendang bola. Sementara itu di lini tengah, Kante dan Maddison adalah duo gelandang yang tidak tergantikan. Kante dapat mempertahankan area yang sangat luas, ia juga bisa membantu Maddison, ketika Maddison dijaga oleh pemain lawan. Di sisi lain, Maddison memiliki umpan panjang yang akurat dan juga skill yang bagus. Maddison yang baru berusia 23 tahun, dikabarkan telah diincar oleh klub-klub besar.

Kecepatan Leicester akan menjadi sebuah tantangan bagi pertahanan Southampton.