Chereads / Pelatihan Mimpi : Sang Juara / Chapter 33 - Tujuan jangka panjang

Chapter 33 - Tujuan jangka panjang

Pada menit ke 60, Kazuki keluar dari lapangan, ia digantikan oleh Osmund. George memeluk Kazuki sambil berkata, "Kerja bagus, Nak."

"Terima kasih pelatih," balas Kazuki. Ia melakukan tos dengan Osmund lalu pergi ke bangku cadangan.

Di sampingnya, Wright-Phillips yang sedang duduk menatap Kazuki dan mengeluarkan komplain, "Aku sangat iri, kenapa pelatih memberimu kesempatan tapi membiarkanku berdebu di bangku cadangan?"

Kazuki memutar matanya dan menjawab, "Nah, kau tak cukup bagus untuk menggantikan Rudolf."

Wright-Phillips menghela nafas kesal, ia menambahkan, "Mau bagaimana lagi, Rudolf dan Kapten telah menjadi duet andalan pelatih George Eastgate."

"Kalau kau tahu jawabannya, maka berlatih lah lebih keras," saran Kazuki.

Setelah kehilangan Kazuki dan Hugo, West Bromwich Albion menguasai jalannya pertandingan. Southampton yang menggantikan dua penyerang utama mereka kesulitan untuk mengatasi pertahanan West Bromwich Albion. Di lini tengah, walaupun West Bromwich Albion bermain dengan 10 orang tetapi mereka dengan berani memainkan penguasaan bola.

Rudolf dan Simone mengalami kelelahan setelah terus menerus berlari selama pertandingan ini. Di sisi lain kombinasi Thorne dan Rosenberg cukup kuat untuk mempertahankan penguasaan bola. Formasi West Brom adalah 4-4-1, Odemmiwe dan Dorrans turun ke lini tengah untuk membantu penguasaan bola. Namun, ini juga menyebabkan Shane Long terisolasi di depan.

Walaupun menguasai bola, West Bromwich juga mengalami kesulitan untuk membongkar pertahanan Southampton. Bagaimanapun mereka kekurangan orang. Pertandingan terus berlanjut hingga peluit babak kedua berbunyi. Tidak ada gol tambahan yang tercipta.

"Selamat untuk Southampton, akhirnya mereka berhasil memenangkan pertandingan setelah mengalami tren buruk dalam beberapa pertandingan terakhir. Skor akhir West Bromwich Albion 2-3 Southampton. West Bromwich Albion harus menerima kekalahan tipis dari tamu mereka The Saints."

***

Setelah pertandingan usai, George dan pelatih West Bromwich Albion, Bruce datang ke ruang press konfress.

"Sebelumnya, saya ingin memberikan selamat pada Southampton telah memenangkan pertandingan ini. Kemudian saya ingin mengajukan pertanyaan pada Tuan Bruce, Bagaimana pendapat anda tentang kekalahan kali ini, Tuan Bruce?" Reporter dari The Guardian memulai acara press konpress.

"Pada pertandingan ini, kami memang mengalami kekalahan namun secara keseluruhan kami telah bermain secara maksimal. Harus diakui, Southampton adalah lawan yang tangguh, kami mengalami kesulitan dalam membangun serangan. Di sisi lain, kami juga telah berhasil membatasi serangan Southampton, perbedaannya beberapa pemain Southampton tampil luar biasa sore ini," Joshua Bruce menjelaskan mengenai pendapatnya.

"Apakah Anda berpikir Southampton adalah tim yang kuat? Mereka berada di zona degradasi?" Reporter The Independent memberi Bruce pertanyaan.

George menyela dan berkata, "Kami akan keluar dari zona degradasi, perhatikan kata-katamu."

"Aku minta maaf, tapi faktanya Southampton masih berada di zona degradasi," balas reporter The Independent dengan santai.

Bruce menjawab, "Ya, mereka kuat. Setidaknya di pertandingan ini, mereka bermain dengan sangat baik."

"Bagaimana pendapat anda mengenai pemain muda nomor 28, Kazuki Kazeshima, Tuan Bruce?" tanya The Sun.

"Dia pemain dengan potensi yang bagus. Aku pikir jika Southampton terdegradasi, West Brom akan dengan senang hati membelinya."

George kembali menyela, "Kami tidak akan terdegradasi dan kami tidak akan menjual Kazuki."

Bruce mengangkat bahunya menanggapi perkataan George.

"Baiklah Taun George, bagaimana pendapat anda mengenai kemenangan kali ini?" tanya Southampton Daily.

George menghela nafas lega, akhirnya giliran dia, hatinya muak mendengar pertanyaan tidak sopan The Independent dan jawaban Bruce.

"Kami bermain dengan baik pada pertandingan ini. Walaupun Hunt gagal mengeksekusi penalti namun kami berhasil mencetak gol setelahnya. Kami bekerja keras pada babak pertama, hingga akhirnya kami unggul pada akhir babak pertama. Pada babak kedua, kami sempat kebobolan tetapi untungnya, kami berhasil membalas gol tersebut."

Acara konferensi pers post-match Southampton vs West Bromwich Albion berlanjut dengan beberapa pertanyaan kecil, sebelum akhirnya berakhir. Bus Southampton meninggalkan stadion Hawthorne dengan membawa para pemain dan staff.

***

Kazuki duduk di atas sopa di ruang tengah. Di sampingnya, ada Furochi yang mengunjungi sedang Kazuki. Kedatangan Furochi kesini untuk mengurus pembaruan kontrak Kazuki dengan Southampton.

Setelah melihat potensi Kazuki, Southampton dengan cepat memanggil Furochi untuk memperbarui kontrak. Memperbarui kontrak bukan hanya soal menaikkan gaji, yang lebih penting lagi adalah klausul pemutusan kontrak. Klausul pemutusan kontrak Kazuki sebelumnya hanya 5 juta euro.

Sekarang Southampton menaikkannya menjadi 28 juta euro. Awalnya Southampton ingin menaikkannya sampai 50 juta euro. Namun Furochi merasa nilai itu terlalu tinggi.

Setelah bernegosiasi akhirnya Southampton bersedia menurunkan ego mereka, klausul kontrak Kazuki diubah menjadi 28 juta euro. Dengan syarat, Kazuki tidak akan pindah pada jendela transfer musim panas mendatang.

Kazuki setuju dengan itu, bagaimanapun, ia merasa musim berikutnya, posisinya sebagai pemain utama pasti akan lebih stabil. Sebagai seorang pemain muda penting bagi Kazuki untuk terus mengalami pertandingan, bukan menghangatkan bangku cadangan.

"Media jepang sudah mulai memberitakan mulai lagi. Kau mulai terkenal Kazuki, mulai sekarang kau harus membuat akun sosial media sebagai sarana berinteraksi dengan penggemar," ujar Furochi.

Kazuki menjawab, "Aku tidak punya waktu untuk mengurus akun-akun tersebut."

Furochi menjelaskan, "Aku akan mencari kamu asisten pribadi. Biarkan asisten ini membantumu mengurus hal-hal kecil lainnya. Dengan begitu, dia bisa mengabadikan setiap momen yang bagus dan mengunggah foto dan video pendek setiap harinya."

Kazuki menghela nafas lalu berkata, "Merepotkan."

"Hal ini sangat penting kau tahu, semakin terkenal dirimu maka semakin banyak iklan yang akan datang padamu, semakin banyak iklan yang kau bintangi maka semakin banyak uang yang kudapat."

"Pada akhirnya ini, ini semua tentang uang."

Furochi tidak menyangkal, sebaliknya ia membalas, "Tentu saja, kau pikir untuk apa aku membantumu selama ini? Orang kaya sepertimu tidak akan tahu betapa susahnya mencari uang."

"Terserah." Kazuki mengalihkan pandangannya pada televisi. Televisi tersebut menayangkan pertandingan ucl antara Liverpool melawan Juventus pada babak 16 besar leg pertama.

Tatapan Kazuki tidak lepas dari sosok bernomor punggung 10 yang bersegaram hitam putih. Orang itu membawa bola melewati beberapa pemain bertahan Liverpool lalu menendang bola itu dengan keras.

"Gooaaall! Mattheo Rodrigues kembali mencetak gol! Penampilan dari pemenang balon d'or 3 kali berturut-turut ini sangat mengagumkan! Ia seperti seekor peri di lapangan hijau. Dengan gol tersebut Juventus berhasil mengungguli Liverpool dengan skor 2-0."

Mattheo Rodrigues, pemain asal argentina, penerus Zaradona, sang alien yang telah memecahkan berbagai rekor sepakbola. Ia telah menjadi pemain terbaik berturut-turut dari 2009, 2010, 2011. Musim ini, dia juga memiliki kesempatan untuk memenangkan gelar pemain terbaik untuk keempat kalinya secara beruntun.

"Suatu hari, aku akan mengalahkanmu," bisik Kazuki. Saat ini ia terlalu jauh dari panggung eropa tetapi Kazuki yakin dengan bantuan [Pelatihan Mimpi] dia akan bermain di liga champions cepat atau lambat.

Bagi Kazuki, mengalahkan Mattheo adalah tujuan jangka panjang.