Pada 1 Januari tahun 2012, jendela transfer musim dingin liga premier Inggris resmi di buka. Liga premier memang selalu menjadi liga pertama yang membuka jendela transfer musim dingin daripada liga lainnya.
Jendela transfer musim dingin selalu lebih sepi daripada jendela transfer musim panas. Bagaimana pun, kebanyakan klub tidak ingin melepas pemain mereka di pertengahan musim. Karena hal itu bisa mengganggu stabilitas klub, apalagi jika pemain yang pergi di jendela musim dingin adalah pemain penting.
Transfer Belliand ke Everton sebenarnya adalah akibat karena serangkaian transfer yang dilakukan klub besar. Hal ini diawali karena Striker Chelsea, Oliver Gerrard menolak untuk memperpanjang kontraknya dengan Chelsea setelah ia menegaskan keinginannya untuk pindah ke Real Madrid. Kontrak Gerrard dengan Chelsea akan habis pada jendela transfer musim panas mendatang.
Chelsea yang tidak ingin Gerrard pergi dengan status bebas transfer, terpaksa harus menjual Gerrard pada jendela transfer musim dingin kali ini setelah Gerrard menolak perpanjangan kontrak yang diajukan Chelsea.
Kepergian Gerrard membuat lubang besar di lini depan. Apalagi pengganti Gerrard adalah Samuel Ridge yang sering cedera. Untuk itu Chelsea membutuhkan Striker baru. Kemudian, mata mereka tertuju pada Striker Everton, Dusan Removic, striker Kroasia yang telah mencetak 21 goal musim lalu. Musim ini striker Kroasia itu juga berhasil mengumpulkan 11 goal.
Di musim panas Everton masih bisa menahan Dusan dari kejaran klub-klub raksasa tetapi Chelsea yang sangat membutuhkan Dusan langsung menawar striker Kroasia itu dengan 80 juta euro. Dihadapan uang sebanyak itu Everton tidak bisa menolak, apalagi Dusan juga sangat ingin pindah karena gajinya di Everton sangat kurang dibandingkan dengan gaji yang ditawarkan Chelsea.
Setelah kehilangan Dusan, Everton membeli Belliand dari Southampton yang musim ini bermain dengan baik.
Dusan Removic menjadi raja transfer pemain pada jendela transfer musim dengan 80 juta euro. Di susul oleh Oliver Gerrard yang pergi Real Madrid dengan 60 juta euro.
Situasi transfer tersebut adalah hal yang normal dalam sepakbola. Ketika klub-klub besar (Chelsea) membeli pemain, maka klub yang melepas pemain (Everton) itu juga akan membeli pemain lagi dari klub yang lebih kecil (Southampton).
Sekilas transfer ini mungkin tidak ada hubungannya dengan Kazuki, tetapi pikirkanlah jika Southampton tidak kehilangan Belliand, Southampton tidak akan terlalu tertarik dengan Kazuki. Kazuki merasa dirinya harus berterima kasih pada Real Madrid karena telah memburu Oliver Gerrard dari Chelsea.
***
Pada tanggal 10 Januari 2012, Kazuki pergi ke Hampshire tempat basis Southampton berada. Dia pergi ke sana diantar oleh supir barunya yang dibawakan oleh Furochi. Mobil ini juga dipinjamkan Furochi untuk keperluan sehari-hari Kazuki.
Kazuki tidak akan langsung bergabung dengan tim utama Southampton. Ia harus terlebih dahulu membuktikan dirinya di tim cadangan Southampton atau Southampton u-23. Kazuki percaya diri dengan kemampuannya, ia percaya tidak butuh waktu lama bagi dirinya untuk dipanggil tim utama.
Liga premier 2 atau juga disebut sebagai liga premier u-23 adalah kompetisi antar tim cadangan atau tim B yang diadakan untuk melatih pemain-pemain muda agar bisa beradaptasi dengan kompetisi tingkat senior. Bisa dibilang liga ini adalah tempat transisi antara pemain akademi menuju ke pemain profesional. Dengan adanya liga ini maka pemain lulusan akademi akan lebih mudah beradaptasi dengan kompetisi senior.
Hal lain yang membedakan liga Premier 2 dengan liga premier akademi adalah karena di liga premier 2 klub diizinkan untuk memainkan 3 pemain diatas usia 23 dan seorang penjaga gawang diatas usia 23 dalam sebuah pertandingan.
Bahkan tidak jarang ada pemain bintang yang diturunkan ke liga premier 2 karena melanggar aturan klub atau membuat kekacauan. Tentu saja ada pemain-pemain tua yang bermain di liga premier 2 karena tidak bisa bersaing di tim utama.
Walaupun tingkat kompetisi liga cadangan tidak sekuat liga premier tetapi tetap saja Kazuki tidak bisa meremehkannya.
***
Pelatih Southampton u-23 adalah mantan pemain yang cukup terkenal, dia adalah pemain legenda Elen Sharen. Elen lebih dikenal sebagai legenda Newcastle United walaupun ia melakukan debut di Southampton. Ia sekarang berusia 38 tahun dan telah melatih Southampton u-23 selama 1 tahun.
Sebelum memulai latihan pertamanya di Southampton u-23, Elen memperkenalkan Kazuki pada seluruh anggota tim cadangan.
Pemain-pemain di lini belakang dan lini tengah tidak memiliki masalah dengan kedatangan Kazuki tetapi pemain lini depan merasakan tekanan karena persaingan akan semakin ketat. Pemain yang paling benci dengan kedatangan Kazuki adalah Theodor.
Theodor Odyssey, pemain berusia 21 tahun ini merupakan striker inti dari Southampton u-23, awalnya ia senang dengan kepergian Belliand, berpikir bahwa dirinya akan memiliki kesempatan untuk pergi ke tim utama untuk mempertebal bangku cadangan, tetapi dari agennya, Theodor tahu Southampton mendatangkan Kazuki alih-alih menunjukknya untuk menjadi anggota tim utama.
Karena itulah Theodor ingin membuktikan pada Elen bahwa dirinya lebih hebat dari remaja asal Jepang itu. Pelatihan pertama pada awal tahun baru selalu menjadi pelatihan kebugaran untuk kembali mengubah keadaan tubuh para pemain yang baru berlibur kembali menjadi kompetitif.
Theodor terlihat sangat bersemangat pada setiap sesi latihannya. Sesekali ia juga melirik pada Kazuki dan memperlihatkan wajah sombong. Awalnya Kazuki memilih untuk mengabaikan Theodor tetapi sikap Theodor yang terus menerus memprovokasinya membuat Kazuki jengkel.
Pada sesi berlari mengelilingi lapangan Theodor berada di barisan terdepan. Kazuki mempercepat larinya mengimbangi Theodor.
"Kau menantangku, bocah jepang?" dengan kata-kata itu Theodor mempercepat larinya. Namun, Kazuki juga melakukan hal sama. Akhirnya sesi mengelilingi lapangan berubah menjadi arena balap lari antara Kazuki dan Theodor.
Asisten Elen berbisik, "Apa kita harus menghentikan mereka? Mereka tidak melakukan perintah yang kau berikan dengan benar."
Elen tersenyum ringan, "Biarkan saja, tentu saja jika mereka kehabisan tenaga dan tidak bisa melanjutkan pelatihan, maka kita akan menghukumnya."
Elen yang seorang mantan pemain cukup longgar dalam masalah menghukum pemain.
Akhirnya setelah beberapa sesi latihan kebugaran. Southampton u-23 menjalani latihan tanding. Latihan tanding ini menjadi kali pertama bagi Elen untuk melihat permainan Kazuki secara langsung.
Theodor jelas masih ingin bersaing dengan Kazuki. Untuk membantu persaingan keduanya, Elen membagi tim Southampton menjadi dua kesebelasan yang cukup seimbang dengan Kazuki dan Theodor sebagai kapten tim masing-masing.
Keuntungan harusnya dimiliki Theodor karena bagaimanapun pemain-pemain Southampton u-23 lebih akrab dengan gaya permainan Theodor daripada Kazuki yang baru masuk ke tim ini.
Namun kenyataannya tim Kazuki menang dengan skor 3-0. Kazuki tidak hanya mencetak 2 gol ia juga memberikan asist pada temannya. Jika bukan karena teman-teman Kazuki tidak bisa menangkap peluang yang diciptakan Kazuki mungkin skor telah lebih daripada 3-0.
Dalam hal bertahan, Kazuki juga berkali-kali memutus serangan lawan. Tentu saja yang paling penting, ini karena bek tim Theodor tidak menjaga Kazuki dengan ketat sehingga Kazuki mampu mengeksploitasi ruang dan celah yang tercipta pada pertahanan lawan.