Chereads / The world Of Married / Chapter 8 - 8. PERTANYAAN LUVKNAT

Chapter 8 - 8. PERTANYAAN LUVKNAT

Luna mengenakan jeans dan kemeja hitam polos dan sepatu berwarna putih , sedari tadi ia gugup karena akan bertemu dengan keluarga besar Wijaya Kusuma.

Sesampainya di gerbang utama Luna sudah bisa melihat pantai buatan lapangan golf dan fasilitas mewah lain nya. Luna yakin keluarga Wijaya tidak perlu berlibur jika fasilitas dirumah nya saja mewah dan lengkap. Masuk ke gerbang kedua terlihat bangunan dengan 5 bangunan seperti rumah dan 1 masjid besar lalu Bian memarkirkan nya di parkiran bawah tanah dan membawa Luna naik lift .

"Teh sini" ujar Heri. Jujur saja Luna masih ngeri jika bertemu Heri karena lelaki itu sudah sering menangkap basah dirinya dengan Bian sedang berciuman.

Bian menarik tangan Luna agar mengikutinya dan mengabaikan panggilan Heri .

Diruang dapur yang khusus untuk makan - makan keluarga itu ada sebuah sofa dan kursi - kursi lain nya disana ada Aki dan Nini nya lalu para anak Wijaya dan menantu Wijaya.

Bian duduk di bawah karena Nini nya sedang duduk di sofa.

"Ni aku kenalin pacar aku" ujar Bian

Nini Bian hanya mengusap pelan tangan Luna dan tersenyum .

"Ehhh mantu Bunda udah dateng" ujar Bunda dan menarik tubuh Luna lalu mendudukan nya di sela - sela Nini dan Bunda.

Luna hanya tersenyum sungguh ini sangat canggung dan ia tidak terbiasa.

"Aku ke taman dulu kamu disini yah" Luna spontan menggenggam tangan Bian dan mempoutkan bibirnya .

Bian malah mengecup pelan dahi Luna dan berlalu begitu saja.

"Sayang, kamu kenapa baru kesini?"

"Maaf tante"

"Jangan panggil tante , panggil Bunda aja yah" Luna mengangguk dan semakin gugup.

"Bantuin Bunda yuk masak buat nanti malam" Bunda menarik tangan Luna dan membawanya ke dapur

"Luna biasa masak apa sayang?" Tanya Bunda yang sedang menyiapkan peralatan masak nya.

"Aku biasanya masak yang sederhana aja" Bunda hanya tersenyum lalu mengangguk .

"Bian baik kan sama kamu?" Tanya Bunda

"Baik kok, dia jagain aku terus"

"Syukur deh, tadinya sebelum ketemu kamu mau Bunda paksa nikahin anak tetangga Bunda di kampung" Luna yang mendengarnya tertawa pelan .

Renjun datang ke dapur dan mengambil apel Luna memperhatikan terus sedikit ngeri karena waktu itu Renjun menuduh nya memperkosa Bian.

"Heh ngapain kamu liatin mantu Bunda gitu amat" ujat Bunda kepada Renjun .

"Dih Bunda orang si Teteh nya yang liatin aku mulu"

"Dasar yah bocah"

"BUNDA AKU BUKAN BOCAH" ujar Renjun

"Iya deh yang bukan bocah yang baru aja tahun lalu mimpi basah"

"ABI..." Teriak Renjun dan berlalu dengan muka merah .

Dirumah ini setiap ada yang bahas tentang hal jorok atau buruk pasti semua orang akan manggil Abi atau Umi nya agar di beri ceramah 7 hari 7 malam .

"Ehh ini yang namanya Luna" ujar riang Mami Mita dan memakan apel dari dalam kulkas

"Iya , hallo tante"

"Panggil Mami Mita aja yah sayang"

Luna mengangguk dan meneruskan masak bersama Bunda.

*******

Semua keluarga sedang menyantap makanan yang telah di buat lalu ada cucu - cucu Wijaya yang sedang memanggang daging , Luna mendekat ke arah Bian yang sedang duduk di single sofa taman.

Lalu mendengar suara Heri dari arah kanan yang sedang bermanja - manja kepada Mama Ayu.

"Aki tau nggak kemaren Bang Eros matahin sayap kanan pesawat Aki" ujar Heri

"Sembarangan" balas Eros dan memukul pelan lengan Heri

"Eros" tegur Abi nya.

"Nggak Bi, cuman hampir nyenggol doang pas landing" Eros tertawa pelan dan semakin memeluk Uminya.

"Ayah tau nggak Anak Ayah kemarin abis ngapain" Heri mengangkat wajah nya dari usapan Mama Ayu karena ia merasa  sepertinya dirinya yang akan kena aduan, Heri melihat Bang Eros yang sudah ancang - ancang .

"Nini tau nggak Bang Eros kemaren ke Vegas mau ngapain" balas Heri dengan tatapan usil nya .

Kini giliran Eros yang sudah kalang kabut dan memilih diam sedangkan Para tetua dan Aki Nini nya hanya tertawa pelan .

"Gue tau!!" Renjun tiba - tiba berteriak dan siap mengatakan sesuatu.

"RENJUN!" Teriak keduanya Heri dan Eros lalu Renjun tertawa terbahak - bahak melihat kedua sepupunya ketakutan.

"Teh main truth or dare yuk" ajak Bintang sepupu perempuan Bian yang kesebelas.

Luna tidak bisa menolak dan memilih mengikuti permainan.

Yang main truth or dare adalah Heri,Renjun,Lusi,Juna,bintang,Luna dan Matthew .

Heri memutarkan botol nya dan yang pertama kali kena adalah Matthew semua orang tertawa usil karena Matthew salah satu cucu Wijaya yang cukup tertutup .

"Truth or Dare?" Tanya Renjun

"Truth"

"Ada yang mau bertanya?" Tanya Heri

"Malam minggu kemaren pas ada acara syukuran di rumah Lo kemana dan lagi ngapain dan sama siapa" ujar Juna memberikan serangkai pertanyaan.

Matthew yang di tanya terdiam dan memikirkan jawaban apa yang masuk akal.

"Gue ada kerjaan di luar"

"Cih jawaban nya sangat amat tidak jujur" ujar Heri dan memutar kembali botol nya .

"Yes , si teteh yang kena" ujar Renjun tersenyum usil.

"Teh gimana rasanya?" Tanya Renjun Ambigu sedangkan yang lain sudah menunggu jawaban dari Luna.

"R-asa apa?" Tanya nya gugup.

"Makananlah, teteh mikirnya jorok yah" ujar Heri dan tertawa bersama yang lain nya.

Bian yang melihat Luna malu malah tersenyum manis , kekasih nya itu sangat menggemaskan .

Giliran Luna yang memutar botol itu dan pas mengenai Bintang .

"Aku mau tanya" ujar semangat Lusi .

"Waktu aku ke kamar Teteh ada bungkusan cewe cowo lagi pelukan terus tulisan nya rasa stroberi pas aku tanya, Teteh nggak mau jawab. Padahal kan aku kepo banget" ujar Lusi menunduk lesu, sedangkan semua orang yang disana terdiam dan bingung menjelaskan nya .

Abi dan Umi melirik anak - anak mereka terutama Bang Kai dan Bang Eros.

Sedangkan Bang Kai dan Bang Eros bersiul seperti tidak mengerti apa - apa .

"Kenapa nggak ada yang jawab?" Tanya Lusi .

"A Juna nggak mau jawab?" Tanya Lusi

"Mmm itu , Kamu tanya Mas Leon dia tau " ujar Juna.

Leon yang sedang minum pun tersedak lalu terbatuk - batuk Lusi mendekat dan menunggu jawaban Leon.

"Itu tuh namanya kondom" ujar Mas Leon

"Kondom apa?" Tanya Lusi sedangkan Semua sepupu sudah mewanti - wanti agar Leon tidak terlalu frontal.

"Kondom itu pengaman pas lagi having sex, biar nggak hamil dan si sperma nya masuk ke kantung kecil itu bukan ke rahim" 

Wajah Lusi sudah sangat memerah hingga telinga gadia itupun memerah .

Umi Nazwa bangun dan membawa Lusi kedalam kamar gadis itu.

"Umi bawa Lusi dulu mau kasih dia Sex Education" ujar nya

"Bintang ikut Abi" ujar Abi Adam sedangkan Bintang sudah ketakutan karena ketahuan menyimpan benda laknat itu .

"Mas Leon sini sayang" ujar Nini nya dengan lemah lembut Leon tersenyum dan mendekat .

"Aww, Nini" teriak Mas Leon saat ujung rambutnya di tarik begitu keras oleh Nini kesayangan nya itu.

"Mulut kamu nggak bisa apa di filter dikit, Lusi itu masih kecil dia bakal sulit buat paham yang begitu." Ujar Mama kandung Mas Leon

"Ma, Lusi udah 20an dia wajib tau permasalahan tentang Sex"

"Tapi nggak gitu juga caranya Mas" ujar Papa kandung Mas Leon

Luna yang memperhatikan pertikaian kecil itu tersenyum , keluarga ini begitu hangat dan saling menyangi .

Luna beranjak bangun dan duduk di dekat Bian lalu merebahkan kepalanya di bahu Bian yang lebar .