Saat ini aku dan mas Raihan telah berada di mobil, setelah puas berkeliling, melihat rumah yang akan kami tempati besok. Di dalam mobil aku hanya diam, tanpa mau mengeluarkan sepatah kata sedikit pun.
"Ayuna!" panggil mas Raihan padaku, yang membuatku tersadar dari lamunanku. Aku hanya menolehkan wajahku, ke arah mas Raihan, tanpa mau bersuara sedikit pun.
"Kamu kenapa diam dari tadi? Kamu sakit ya? Kita ke rumah sakit sekarang?" tanya mas Raihan padaku, karena melihatku diam dari tadi. Bukan karena apa aku diam. Itu karena aku masih mengingat perkataan mas Raihan tadi, yang membuat suasana hatiku semakin hancur.
"Aku tidak apa-apa mas."
"Tapi, kalau kamu tidak apa-apa, kenapa kamu diam dari tadi, atau ada yang ingin kamu kunjungi sebelum pulang?"
"Aku ingin berkunjung, ke rumah tuan Anton boleh?"