Raihan telah sampai di apartementnya, pria itu saat ini sedang duduk di kasur sambil bersandar di headboard kasur dengan sebuah laptop yang berada di pangkuannya. Seketika senyum miring terpatri di bibirnya.
"Kau bisa mengelabui Dyanra dengan semua sikap baikmu padanya, tapi tidak denganku, akan aku pastikan pernikahan yang kalian rancang tidak akan pernah terjadi," gumam Raihan.
Setelah menyimpan bukti yang di dapatkan. Raihan mematikan laptopnya lalu mentupnya dan menyimpannya kembali ke atas nakas, setelah itu beranjak dari atas tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi dengan handuk yang tersampir di bahunya.
Di dalam kamar mandi. Raihan mengguyur seluruh tubuhnya dengan shower air dingin. Membuat seluruh aggota tubuhnya serasa rileks. Di tengah kegiatan mandi tiba-tiba saja ia membayangkan wajah Dyanra yang semakin cantik, membuat puskanya tiba-tiba saja langsung berdiri.