Namun perkataan cewek itu sama sekali tak digubris. Malahan, ia semakin dicecar dengan berbagai pertanyaan yang tak mengenakkan.
Sandra berdecak, tak tahu lagi harus bagaimana sekarang. Ia ingin masuk ke dalam, namun para wartawan itu sama sekali tak memberinya jalan.
Tanpa diduga, Sandra merasakan ada yang menyekal tangan kananya dan menariknya ke belakang, menjauh dari keramaian. Ia tak bisa melihat siapa orang itu, karena orng itu mngenakan topi, dan wajahnya tertutup masker.
"Lepasin gue!" Ucap cewek itu. "Lo siapa?"
Bukannya menjawab, orang itu kini malah mengajaknya berlari hingga ke bangunan tua yang dipenuhi semak belukar, yang terletak di samping gedung apartemen.
"Lo mau bawa gue kemana?" Tanya Sandra, setengah ketakutan. "J-jangan macem-macem ya."
Orang itu akhirnya berhenti di ruangan yang tampak seperti lobby di bangunan rua tersebut, kemudian melepaskan cekalannya pada Sandra.
"L-lo siapa? Lo mau apa dari gue?"
"Masa lo gak ngenalin gue."