"Itu pasti sulit untuk kau dan ibumu." Kata Orfe lagi.
"Sejujurnya iya. Ibuku merasa sangat kehilangan. Kadang aku merasa beliau tidak menganggapku ada. Pikirannya terus saja berputar pada Rosita." Ucap Rosalin.
"Tapi, ah maaf aku banyak bertanya. Bagaimana ibumu menerima kepergian kakakmu akhirnya?" Tanya Orfe.
"Aku bersyukur seiring waktu ibuku bisa menerimanya. Ibuku baru menyadari bahwa cepat atau lambat kematian kakakku itu akan terjadi. Dia meminta maaf padaku karena kepergian kakakku membuatnya jadi orang tua yang banyak menuntut. Tapi sebenarnya aku tidak terlalu keberatan karena aku tidak mau melihat ibuku semakin terluka dan terpuruk. Walau tetap saja aku mengecewakannya karena gagal menjadi penari karena aku memang tidak memiliki bakat itu." Ucap Rosalin kemudian.
"Ah baguslah kalau begitu." Ucap Orfe.
Orfe sudah melirik tajam saja pada Vaz yang duduk di seberangnya. Lebih tepatnya di sisi lain Rosalin. Dengan tatapan matanya Orfe meminta Vaz untuk bicara.