Gerbang itu tertutup rapat dengan gembok berlegel besi yang kuat, terlihat dari dalam May yang sedang berteriak panik. Pembantu itu melepas slang pengguyur bunga, dengan muka memerah dan membanting slang itu keras-keras. Lalu berlari sambil menggerutu menghampiri May yang terus tidak berhenti berteriak.
"Iya sebentar! Bawel amat sih!!" Sikapnya bukan lakyaknya pembantu, mungkin ia menghargai seseorang berdasarkan penampilanya. Mana mungkin ia bisa menghormati May dengan keadaanya yang super kumel, dekil parah juga bau ketek yang jarang sekali ia memakai deodorant.
Mungkin rasanya ingin mencengkam May saat itu juga, ia menghampiri dengan muka yang ganas parah. Tanganya juga masih memegang gayung kecil, berjaga-jaga barangkali May adalah maling muda yang merampol harta majikanya.