Kecurigaan memang akan selalu mendatangkan gerak hati untuk segera mengungkapkan kebenaran, tapi buktinya bukan hati itu sendiri yang memerankan, dia cukup menjadi sutradara yang akan mengatur jalanya cerita. Dia punya pemeran sendiri untuk menghidupkan ceritanya.
Rasa penasaran yang kuat saat suara tangisan itu kembali terdengar, antara May, Anne dan Vino mempunyai fikiran sendiri-sendiri. May dan Anne lebih ke halusinasinya yang berlebihan, semua yang berhubungan dengan suara di dalam keheningan itu adalah hantu. Sedang nalar Vino lebih luas, sebelum memustuskan ia memilih mencoba untuk mengulasnya sendiri.
Vino membersihkan lengan bajunya yang tertempel sarang laba-laba, setelah ia menyandarkan tubuhnya ke tembok pojok, yang selalu menjadi tempat serangga membuat sarangnya. Tangis itu sudah berhenti setelah sekian lama, hanya terdengar suara nafas sesak, dan hanya terdengar dari telinga Arif saja.