Wajah sangat bahagia yang baru kali ini Ahmad temui di pipi runcing adiknya, tenaganya tidak habis-habisnya untuk mendukung aksi May untuk menyerok uang yang berserakan itu. Tanganya ikut mengaba-aba padahal sama sekali May tidak bisa melihatnya.
"Iya kesitu May, terus terus!!" Teriakanya justru membuat May bising, dan ia pun tidak menghiraukan aba-aba dari kakaknya.
Anne melihat harus suasana itu, begitu bahagianya mereka dengan hadiah sekecil itu, yang sengaja May rancang dengan cara permainan, agar mereka tidak merasa malu dengan hadiah pemberianya.
"Hih kakak berisik!" May berteriak sambil mengibaskan seroknya, lalu fokus ke tumpukan uang-uang menggiurkan itu.
Satu serok lagi May berhasil menangkap uang dengan jumlah cukup banyak, sangat terasa saat solder berukuran besar itu menangkap uang yang terlihat sangat banyak.
"Iya May pinter kamuu!!" Teriakan kak Ahmad lebih membuat May yakin dan bersemangat, dia tidak peduli apapun dan terus menyerok dengan sisa tenaganya.
