Kini kedekatan antara Anne dan Vino mendadak menjadi-jadi, meski itu hanya sebatas jarak bukan tentang perasaan. Pelukan Vino terasa erat di leher Anne, itu pun karena kepanikan yang membuat Vino harus tanpa sadar mendekap tubuh Anne.
Ruang dada May langsung saja menjadi sesak, kejadian yang menyakitkan itu benar-benar menimpa dirinya di depan mata. Anne sama sekali tidak menolak, apalagi marah saat Vino tidak sengaja memeluknya.
Ada sesuatu di genggaman tangan Vino, seperti ujung jarum yang sama sekali tidak tajam. Rasa paniknya masih menguasai dirinya hingga beberapa saat dia baru tersadar.
"Eh aduh aku minta maaf!" Hipnotis Vino terbangun saat dia menyadari bahwa tanganya sedang menggenggam se untai rambut panjang, rupanya itu adalah rambut Anne yang di ikat menjadi satu.