Andai saja waktu adalah sesuatu yang tidak berguna, pasti semua akan berleha meninggalkanya, tanpa peduli tentang seberapa peduli tentang berharganya waktu. Karena waktu sebenarnya adalah penentu dari kerja keras itu sendiri.
Sedangkan waktu yang did miliki May adalah kecemasan, yang Tak tau arah jalan pulang sampai ia pun harus memaksa diri untuk berani. Karena penyesalah selalu hadir di ahir, May mencoba untuk tidak keletihan memikirkan penyesalanya waktu itu. Ia yang sama sekali tidak mendengar apa kata kakaknya, dan apa yang di Katanya itu adalah kebaikan bagi dirinya.
Sudah lewat pertengahan antara malam dan waktu pagi, meski jagat raya masih gelap gulita tanpa penerangan selain sinar langsung yang di turunkan Tuhan dari langit.