Saat keyakinan datang, pasti itu datang setelah adanya gempuran dari langit. Tidak mungkin keyakinan itu datang dengan sendirinya, semua perjalanan ada yang mengatur dan mensutrdarai. Meski sutradara itu tidak tampak di mata, tapi wujud dengan pembuktian keajaiban-keajaibanya di muka bumi ini.
Muka bumi juga ada penciptanya, tidak lain mereka juga menjadi titik timbul suatu masalah di tempat tinggal mereka yaitu bumi. Salah satunya adalah manusia, makhluk Tuhan paling sempurna yang katanya, tapi nyatanya mereka tetap saja berbuat kesalahan tanpa ada kesadaran dalam diri. Tidak terpaut pada siapa mereka yang berbuat salah, Tuhan tetap menjadi penentu yang bikak, dan tidak akan pernah tidak berlaku adil.