Sebut saja hujan adalah hasil dari pelampiasan sebuah kekesalan, yang ahirnya sama-sama mengguyur bumi hingga Basah sama rata. Tidak melihat siapa ia menyiram, karena hujan punya leluasa dan titik kenyamanan juga. Dan yang pasti setiap kekesalan adalah penyebab, penyebab yang begitu mengesalkan hingga mereka terjerat oleh penderitaan.
Manakala saat mereka menjadi simbolys hidupnya sendiri, pasti mereka tidak akan mempermasalahkan semua yang menimpa dirinya, ia akan menerima meski baginya adalah hal berat.
Amarah yang berubah menjadi penyesalan itu terjadi di pagi hari, ke egoan yang terjadi karena di selubungi rasa ke egoisan. Semua berahir tragis dia sertai tangis
Pelukan itu menyatu saat hati satu sama lain juga sedang menyatu, hati yang sebenarnya sama-sama mengerti pasti akan kembali, walau sudah di terjang badaj besar, ia tetap tau jalan kembali.