Sangat mustahil jika ada perpisahan tanpa dulu ada pertemuan, nyatanya yang paling dekat dengan perkiraan adalah Vino dan May. Mereka sama-sama orang asing sebelumnya, lalu di pertemukan sesuai waktu yang telah di tentukan. Mereka awalnya terus bersaing demi egonya sendiri-sendiri, lalu di luluhkan hatinya lewat seringnya pertemuan, yang mana mereka terbiasa dan saling merasakan kenyamanan.
Se cerah apapun pagi, jika dalam hatinya selalu ada kegelapan berupa kehampaan. Maka pagi itu berubah menjadi kelam, tanpa cahaya dan tersesat. Semua kejadian pasti ada hikmahnya, dan tidak akan pernah terjadi jika Tuhan belum merencanakan sesuatu tanpa di buat lebih dulu ahir berupa hikmah.
Siapapun bisa merubah sesuatu yang kelam menjadi hidup, asal hatinya bersih dari semua Hal yang menjadikan hati itu sendiri benci sesuatu. Hati bisa saja menjadi benci, Karena berinteraksi langsung dengan otak, dan mereka saling kolaborasi untuk mempertemukan ego Dan meluaplah ia.