Yang namanya hidup, perlu banyak rasa. Begitu quotes di sebuah bungkus kopi favorit Vino. Itu yang selalu ia jadikan inspirasi agar ia tidak selalu tumbang dalam menghadapi masalah. Karena hidup perlu banyak rasa, hidup yang tidak tidak berliku pasti ia tidak akan meraih banyak pelajaran, sehingga dalam hidupnya kurang bewarna.
Manakala saat mereka menjadi simbolys hidupnya sendiri, pasti mereka tidak akan mempermasalahkan semua yang menimpa dirinya, ia akan menerima meski baginya adalah hal berat.
Amarah yang berubah menjadi penyesalan itu terjadi di pagi hari, ke egoan yang terjadi karena di selubungi rasa ke egoisan. Semua berahir tragis dia sertai tangis
Pelukan itu menyatu saat hati satu sama lain juga sedang menyatu, hati yang sebenarnya sama-sama mengerti pasti akan kembali, walau sudah di terjang badaj besar, ia tetap tau jalan kembali.