Awal perjumpaan May dan Vino dulu memang secara tidak sengaja, yang di awali dengan rasa benci yang seakan tidak ada ujungnya. May di mata Vino adalah selalu hanya terlihat kekurangan, Sedangkan Vino di mata May selalu berupa ke istimewaan.
Perjalanan hidup tidak selalu berjalan lurus, mulus, dan tidak berbelok. Selalu ada tikungan dan jalan terjal, hanya saja bagiamana para pengendara bisa menyesuaikan diri agar tidak terpengaruh sampai ia merasa terjerumus dan tidak bisa kembali ke posisi awalnya.
Jam 03:30 pagi, waktu menjelang shubuh. Seakan masih terasa di waktu senja se habis maghrib. Tanpa ada rasa lapar atau pun kantuk, mereka May dan Vino masih tetap berjuang untuk Anne. Berjuang agar ia tidak menjadi korban isolasi, atau pengasingan diri dari makhluk yang lain,sungguh tragis rasanya dan sangat memprihatinkan.