Saat itu tangan May benar-benar gemetar. Bukan hanya tangannya saja yang gemetaran, tetapi juga kakinya. Jangankan digenggam pergelangan tangannya, berada di dekatnya saja jantungnya sudah disco tak karuan.
May bingung harus menjawab apa? Haruskah dia bilang kalau dia hanya ingin Vino menemani anne karena dia tidak tega melihat keadaan anne sekarang? Haruskah dia juga jujur kalau dia tidak mau pergi ke sana menemani Vino karena dia takut dirinya tidak bisa menahan rasa sakitnya ketika melihat Vino dan Anna berdua? Haruskah Dia mengatakan terus terang? Ah … sepertinya sampai kapanpun kita tidak bisa terus terang dalam hal ini.
"Kak, aku hanya tidak ingin merepotkan kakak."
Akhirnya hanya kata-kata itu lah yang keluar dari mulut May. Karena dia tidak bisa mencari alasan yang lebih logis lagi.
"Bagaimana bisa kamu merepotkan aku? Kita ingin mencapai tempat yang sama. Jadi bagaimana bisa aku merasa direpotkan. Alasan kamu benar-benar enggak masuk akal, May."
