Vino, laki-laki yang menjadi dambaan Anne selama ini, sedang duduk manis menunggunya dengan penuh rasa khawatir. Andai saja saat ini Anne dalam keadaan sadar, pasti dia akan sangat bahagia mendapati orang yang dia sayang yang sedang menghawatirkannya sebesar itu.
Vino saat itu beranjak dari duduknya, dia membungkuk dan sengaja mendekatkan mulutnya ke telinga Anne.
"Anne, kamu bertahan ya? Kita akan melakukan banyak hal ketika kamu sadar nanti. Banyak hal yang bisa kita lakukan kan bertiga bersama dengan May. Aku mau mengantarkan kalian ke mana pun kalian mau. Tak apalah aku menjadi supir kalian. Asalkan kamu dan may sama-sama bahagia. Tolong bertahan ya? Masih banyak makanan yang ingin kita mencoba bersama-sama kan? Aku akan traktir kamu apapun yang kamu mau. Aku akan ajak kamu ke tempat manapun yang kamu suka. Please, bertahan untuk kita. Kita semua sangat menyayangi kamu."