Hatinya seakan ingin memberontak menyalahkan diri sendiri, setelah penyesalan itu benar-benar nyata di depan mata. Bu Sulistiani menekuk lututnya dan berlutut di lantai, andai saja Anne ada di depanya sekarang, pasti bu Sulistiani berlutut untuk Anne dan meminta ma'af.
Dunia sepertinya sudah tidak berpihak ke bu Sulistiani, ia hanya berkata dalam hati tentang bagaimana rasa benci terhadap dirinya sendiri sekarang. Di mana Anne, kenapa tidak ia simpan rapat di dalam hatinya, agar selalu terjaga dari segala sesuatu yang bisa menyakitinya.
Raung tangisanya semakin keras, May dan kak Fina mencoba mengangkat tubuh bu Sulistiani di kursi ruang tunggu sambil mencoba menenangkanya. Mereka sama-sama berfikir bagaimana ia bisa bertanya ke bu Sulistiani tentang persetujuan itu? Sedangkan keadaanya sudah tidak sepenuhnya sadar diri.