Keterpurukan yang tidak di sangka-sangka, May dan Anne hanyalah se pasang sahabat yang selalu saling menjaga, tidak menyakiti satu sama lain. Bahkan rela mengorbankan perasaanya sendiri-sendiri.
Pagi menuju siang itu hanya kambing-kambing yang menjadi siksa kebisuan yang mendadak antara May dan Anne, tapi May pura-pura baik saja di balik patah hatinya. Ia berusaha tidak akan memutus tali persahabatan hanya karena soal perasaanya.
"Kenapa, kamu lucu banget sih An suruh aku marah?!" Sebenarnya suara May bergetar, tapi ia pandai menutupi dengan senyum lebarnya. Ia mengangkat kotoran di kantong itu ke tepi-tepi, lalu memasukkan lagi. May mencari kesibukan, untuk mengalihkan perasaanya.