Angin juga ikut mendukung pelarian May dan Anne, dengan berhembus kencang membuat langkah mereka semakin ringan dengan kecepatan lebih tinggi. Tangan Anne sudah menggenggam tangan May se erat paku yang sudah di tancapkan, mereka berlari juga belum tau arah.
"May ke mana kita?" Tanya Anne berteriak, rambutnya sudah acak-acakan terpanting angin kencang, lalu menoleh ke belakang memastikan pak Ali aman tidak sedang mengikuti mereka.
"Ya ke kamar mandi lah!" Balas May sambil menambah kecepatan berlarinya, dan Anne tidak se gesit May, sehingga ia berlari tersandung-sandung sambil terus mengoceh tanpa di pedulikan May lagi.
Lagi-lagi Anne harus protes lagi karena jarak tempuhnya dengan May sangat jauh setelah May risih dan melepaskan tangan Anne, ia membiarkan Anne berlari seorang diri di belakangnya. Tapi tetap sering memantau dengan menengoknya ke belakang.