Memang seperti itu, kericuhan antara majikan dengan buruhnya. Vino dan mbok inem sudah seperti tom and Jerry, bekerjaran berebut kemenangan setiap hari. Tapi itu berlalu hanya hiburan, jika tidak terjadi satu hari satu kali pun, rumah se besar dan se mewah itu rasa kuburan. Yang sepi dan menakutkan.
Karena Vino anak tunggal, ia bisa melakukan apa saja. Meminta apa saja tanpa batas dan larangan, berapa pun harganya, masih terus bisa di jangkau dengan kekayaan milik ke dua orang tuanya.
Malam itu, menjadi malam paling menyenangkan di antar malam-malam yang lain. Karena malam minggu itu tanpa beban, bebas PR, tidak kebayang wajah-wajah menyeramkan pengajar Matematika, dan tidak terlalu pusing memikirkan ulah May yang selalu menari-nari di otaknya.